background

Thursday, March 12, 2009

Menanti di Barzakh

Ku merintih aku menangis
ku meratap aku mengharap
ku meminta dihidupkan semula
agar dapat kembali ke dunia nyata

perjalanan rohku melengkapi semua kembara
singgah di rahim bonda sebelum menjejak ke dunia
menanti di barzarkh sebelum berangkat ke mahsyar
diperhitung amalan penentu syurga atau sebaliknya

tanah yang basah berwarna merah
semerah mawar dan juga rindu
tujuh langkah pun baru berlalu
seusai talqin bernada syahdu

tenang dan damai di pusara ku
nisan batu menjadi tugu
namun tak siapa pun tahu resah penantianku

terbangkitnya aku dari sebuah kematian
seakan ku dengari tangis mereka yang kutinggalkan
kehidupan di sini bukan suatu khayalan
tetapi ia sebenar kejadian

kembali roh kembali
kembalilah ke dalam diri
sendirian sendiri
sendiri bertemankan sepi
hanya kain putih yang membaluti tubuhku
terbujur dan kaku
jasad di dalam keranda kayu

ajal yang datang di muka pintu
tiada siapa yang memberitahu
tiada siapa pun dapat hindari
tiada siapa yang terkecuali

lemah jemari nafas terhenti
tidak tergambar sakitnya mati
cukup sekali
tak untuk ku mengulangi

jantung berdegup kencang menantikan malaikat datang
menggigil ketakutan gelap pekat di pandangan
selama ini diceritakan kini aku merasakan
di alam barzakh jasad dikebumikan

Ku merintih aku menangis
ku meratap aku mengharap
ku meminta dihidupkan semula
agar dapat kembali ke dunia nyata

No comments: